https://data527.click/e448d821fb3c44902e32/4b40168a9e/?placementName=default

Kamis, 31 Oktober 2024

Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW

Sejarah dan Keutamaan Isra Miraj: Memperteguh Keimanan Islam

Isra Miraj adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam, yang terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-12 kenabian Nabi Muhammad SAW.

Isra Miraj terjadi ketika Nabi Muhammad SAW sedang berada di Masjidil Haram di Mekkah. Dalam peristiwa ini, Nabi Muhammad melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Yerusalem dengan menggunakan Buraq.

Setelah sampai di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW melanjutkan perjalanan ke Sidratul Muntaha yang berada di lapisan langit ke tujuh dan bertemu dengan para Nabi terdahulu  pada setiap lapisan yang dilewati.

Pada lapisan langit ketujuh, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah mendirikan salat sebanyak 5 waktu dalam satu hari. 

Isra Miraj memiliki banyak keutamaan dalam Islam, yang jika dipahami dengan kesucian hati setiap umat Islam dapat memperteguh keimanan kepada Allah SWT, sang Maha Kuasa.

Berikut ini beberapa keutamaan Isra Miraj, di antaranya :  

1. Menjadi bukti kebesaran Allah SWT

Peristiwa Isra Miraj merupakan bukti kebesaran Allah SWT, yakni perjalanan Nabi Muhammad dari Mekkad ke Yerusalem dan naik ke langit ketujuh dalam waktu semalam merupakan hal yang tidak mungkin terjadi menurut logika manusia. 

penceramah Buya Yahya menjelaskan, peristiwa Isra Miraj adalah murni kekuasaan Allah SWT, sang pemilik Alam Semesta yang Maha Mengetahui dan Maha Berkehendak, yang mana tak bisa dinalar oleh akal manusia.

Hal ini sesuai dengan QS Al-Isra 17:1, yang berbunyi : "Sub-hannallazi asra bi abdihi lailam minal-masjidil harami ilal-masjidil-aqsallazi barakna haulahu linuriyahi min ayatina, innahu huwas-sami'ul-basir".

Artinya :  “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

2.  Menjadi bukti kenabian Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya manusia yang pernah melakukan perjalanan Isra Miraj. Peristiwa ini menjadi bukti bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT yang membawa kebenaran bagi umat Islam di dunia. 

3. Menjadi bukti bahwa surga dan neraka adalah nyata

Tergambar jelas dalam perjalanannya, Nabi Muhammad SAW melihat surga dan neraka adalah yang tempat yang nyata, dan akan dihuni oleh manusia setelah kematian.

4. Menjadi bukti Allah SWT mampu melakukan apa saja atas Kuasa-Nya

Peristiwa Isra Miraj menunjukkan bahwa Allah SWT mampu melakukan apa saja. Allah SWT dapat melakukan hal-hal yang di luar logika manusia.

Hal ini sesuai dengan QS An-Najm 53 : 13-18, yang berbunyi : "Wa laqad ra ahu nazlatan ukhra inda sidratil muntaha indaha jannatul-ma wa iz yagsyas-sidrata ma yagsya ma zagal-basaru wa mat taga lawad ra a min ayati rabbihil-kubra".

Artinya : "Dan sesugguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar".

Secara keseluruhan isi surat An-Najm menjelaskan tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT, wahyu yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW serta peristiwa Isra Mi'raj.

5. Menjadi bukti bahwa Islam adalah agama yang benar

Peristiwa Isra Miraj merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW. Terbukti mukjizat ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang benar dan berasal dari Allah SWT, sang pencipta alam semesta.

Dengan memahami keutamaan Isra Miraj, umat Islam diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan atas segala nikmat hidup yang Allah SWT limpahkan kepada kita.

Maulid Nabi Muhammad SAW

Sejarah Awal Mula Diperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
Di bulan Islam Rabiul Awal terdapat tanggal yang istimewa yakni Maulid Nabi Muhammad SAW. Pada 12 Rabiul Awal, Rasulullah SAW dilahirkan di Kota Mekah.

Masyarakat di Indonesia juga mengenal Maulid Nabi karena dijadikan hari libur nasional setiap tahunnya. Tanggal 12 Rabiul Awal 1445 Hijriah diperingati setiap tahunnya, banyak yang belum mengetahui dan memahami apa itu Maulid Nabi.dari sisi bahasa, maulid dalam bahasa Arab artinya waktu kelahiran. Sehingga Maulid Nabi artinya yakni waktu kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Maulid Nabi adalah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diperingati setinap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah.

Sejarah Maulid Nabi

Sejarah Maulid Nabi tidak lepas dari momen kelahiran Rasulullah yang memiliki banyak keistimewaan.

Dikutip dari buku Inilah Kisah Sang Rasul, Sejarah Nabi Muhammad dan Af-Khufafaa 'Ar-Raasyidiin, karya Muhammad Luqman H. Za, Nabi Muhammad SAW lahir di Makkah pada Senin, 12 Rabiul Awal pada Tahun Gajah.

Rasulullah anak dari pasangan Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahb. Abdullah merupakan anak dari pemimpin Suku Quraisy yang sangat dihormati di kalangan penduduk. Pada tahun itu, Nabi Muhammad SAW yang lahir di Makkah dibesarkan sebagai anak yatim lantaran sang ayah wafat sebelum ia dilahirkan.

Setelah menghabiskan beberapa tahun bersama sang Ibu, Nabi Muhammad SAW tinggal bersama kakeknya Abdul Muthalib. Abdul Muthalib sangat menyayangi cucunya. Ia senantiasa berdoa dan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Dua tahun kemudian Abdul Muthalib menyusul kepergian Aminah. Nabi Muhammad SAW yang telah kehilangan tiga orang terkasih akhirnya tinggal bersama pamannya Abu Thalib. Abu Thalib dikenal sangat dermawan meskipun hidup serba kekurangan.

Bersama pamannya, Nabi Muhammad SAW pergi berdagang ke Negeri Syam hingga sukses menjalankan bisnisnya. Di tengah perjalanan bisnisnya, Nabi Muhammad SAW dipertemukan dengan seorang rahib bernama Nasthur, yang mengungkapkan adanya keistimewaan dalam dirinya.

Nabi Muhammad SAW tumbuh menjadi pemuda yang mempunyai budi pekerti baik. Sepulangnya dari Negeri Syam, Rasulullah SAW menikah dengan Khadijah binti Khuwailid dan dikaruniai tiga putera dan empat puteri.

Nabi Muhammad diangkat menjadi rasul pada usia 40 tahun. Peristiwa diangkatnya Nabi Muhammad SAW menjadi rasul terjadi tepat pada 17 Ramadhan tahun 611 M. Nabi Muhammad SAW menerima wahyu untuk pertama kalinya melalui malaikat Jibril di Gua Hira.

Rasulullah pun mulai melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun. Hingga turun Surat Al-Hijr Ayat 94 yang menyuruhnya berdakwah dengan terang-terangan secara lisan. Sejak saat itu, Rasulullah SAW terus melanjutkan dakwahnya menyebarkan ajaran Islam hingga akhir hayatnya.

Demikian dan Semoga dapat bermanfaat sekian terima kasih 

Al Mudzil artinya Maha Menghinakan

Salah satu Asmaul Husna yang dimiliki oleh Allah SWT adalah Al Mudzil. Asmaul Husna Al Mudzil memiliki arti, yaitu Yang Maha Menghinakan. Lafal Al Mudzil berasal kata dzalla-yadzillu-dzillatan yang berarti rendah, hina.

Dalam Al Qur'an surah Al A'raf ayat 180

وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ - ١٨٠

Arab Latin:

Wa lillāhil-asmā`ul-ḥusnā fad'ụhu bihā wa żarullażīna yul-ḥidụna fī asmā`ih, sayujzauna mā kānụ ya'malụn

Artinya:

“Dan Allah memiliki Asma'ul-husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

Sementara, akar kata Al Mudzil dalam bahasa Arab Klasik memiliki arti rendah, dasar, sengsara, melarat, keji, hina, terhina, menjijikkan, merendah, sederhana, tunduk, lemah, gampang, mudah dan dapat diatur.

Selain itu, manusia juga diberi kebebasan oleh Allah SWT untuk memilih menjadi manusia yang mulia maupun hina dan apabila seorang hamba berbuat keburukan, mudah bagi Allah SWT memberikan balasan malu,tercela menurunkan derajat hambanya atas kesalahan yang telah diperbuatnya,

Al Mudzil membawa makna mendalam bahwa Allah SWT merupakan satu-satunya Dzat tidak terkalahkan dan tidak tertundukkan yang berkuasa untuk meletakkan makhlukNya menjadi rendah maupun hina.



Al Muiz artinya Maha Memuliakan

Jumat, 01 Desember 2023

Ar Rafi'i artinya Maha Memuliakan


Dengan mengamalkan Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari, yakni baik dalam bentuk perilaku, sifat maupun wirid. Asmaul Husna mengandung banyak rahasia dan manfaat untuk kehidupan dunia dan akhirat

Ar Raafi memiliki arti, yaitu Yang Maha Meninggikan. Lafal Ar Raafi dalam bahasa Arab Klasik memiliki arti mengangkat atau meninggikan, mengambil sesuatu untuk ditinggikan posisinya, memuliakan

Allah SWT hendak menaikkan derajat orang yang beriman serta beramal shaleh, yang melaksanakan seluruh perintah Nya dan meninggalkan seluruh larangannya, jika Allah SWT berkehendak, Ia bisa mengangkat siapa pun yang dikehendakinya dengan diberikan rezeki serta karunianya.

Allah SWT berfirman dalam surat Al Anam Ayat 165 :

وَهُوَ ٱلَّذِى جَعَلَكُمْ خَلَٰٓئِفَ ٱلْأَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَٰتٍ لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ ۗ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ ٱلْعِقَابِ وَإِنَّهُۥ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌۢ

Latin : Wa huwallażī ja'alakum khalā`ifal-arḍi wa rafa'a ba'ḍakum fauqa ba'ḍin darajātil liyabluwakum fī mā ātākum, inna rabbaka sarī'ul-'iqābi wa innahụ lagafụrur raḥīm. 

Artinya: Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain, untuk mengujimu atas (karunia) yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberi hukuman dan sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Allah menaikkan derajat orang - orang yang tetap berakhlak mulia serta senang melakukan kebaikan. Allah pula memuliakan orang - orang yang berilmu serta ingin mengamalkannya. Fadilat itu hendak diserahkan Allah di akhirat.

Selain mengangkat derajat hambanya saja, Allah SWT pula mengangkat rezeki, kehidupan sosial - ekonomi, dan kedudukan di mata sesama manusia yang lain. Meski Allah SWT mengangkat derajat hambanya, bukan berarti dipastikan masuk ke dalam surganya Allah, melainkan lebih dekat dengan Allah di dunia serta di akhirat esok.


Al khafidh

Asmaul Husna Al khaafidh tidak di sebutkan dalam Al Qur'an untuk pemahaman terkait Asmaul Husna di dalam Al-Qur'an salah satunya ditampilkan pada surah An-Nahl ayat 97.

Dalil Asmaul Husna  dalam Al Qur'an Surah An Nahl Ayat 97.

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ - ٩٧

LatinMan 'amila ṣāliḥam min żakarin au unṡā wa huwa mu`minun fa lanuḥyiyannahụ ḥayātan ṭayyibah, wa lanajziyannahum ajrahum bi`aḥsani mā kānụ ya'malụn

Artinya :“Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”(QS. An Nahl 97).

Allah SWT berfirman dalam surah Al fajr  ayat 15 :

فَاَمَّا الْاِنْسَانُ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ رَبُّهٗ فَاَكْرَمَهٗ وَنَعَّمَهٗۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَكْرَمَنِۗ

Artinya“Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.”

Suatu hal bisa di jadikan sebagai pembelajaran agar manusia paham dan mengerti bahwa Kejadian itu merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain)”.agar jadi pemikiran yang memberikan teladan bagi kita, bahwa Allah Maha Merendahkan seseorang atau kaum yang banyak melakukan dosa dan merendahkan segala sesuatu yang buruk.

Demikian penjelasan mengenai Asmaul Husna Al Khaafidh Semoga bermanfaat

Al Basith

Di Dalam Asmaul Husna salah satunya Al Basith berarti yang menebarkan karunia kepada seluruh hamba-Nya. dan Allah SWT Allah melapangkan hati dengan kebaikan dan kelembutan-Nya, dan melapangkan rezeki kepada mahluk nya dan melapangkan ruh dalam tubuh dengan kehidupan.

Allah SWT berfirman dalam surah Asy Syura ayat 12 :

لَهٗ مَقَالِيْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ ۗاِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

Artinya : Milik-Nyalah perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

Allah SWT berfirman dalam surah Asy Syura ayat 26 . 

وَيَسْتَجِيبُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَيَزِيدُهُم مِّن فَضْلِهِۦ ۚ وَٱلْكَٰفِرُونَ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ

Artinya: Dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang saleh dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. Dan orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang sangat keras.

Selain itu kemurahan Allah yang lain bahwa Dia pula memperkenankan doa dan permohonan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan yang di perintahkan Allah sebagai perwujudan imannya serta menambah pahala, kebaikan, dan ganjaran-Nya kepada mereka dari karunia-Nya lebih besar dari apa yang mereka kerjakan. Orang-orang yang ingkar, yang melanggar apa yang di perintahkan dan mengerjakan apa yang di larang akan mendapat azab yang sangat keras di hari akhirat kelak sebagai balasan atas ke ingkaran mereka.


Al Qaabidh

Salam Sejahtera semoga kita semua mendapat rahmat dan karunia dari Allha SWT
Dari 99 nama Allah  yang temasuk dalam asmaul husna yaitu Al Qaabidh, yang membuat seseorang itu kaya dan miskin, dia dapat menahan sesuatu, atau membuatnya menjadi hal yang langka. Dialah pencabut atas semua jiwa saat kematian dan Dia membuka lebar ampunan untuk mereka yang beriman sehingga mereka dapat bertobat dan kembali ke jalan-Nya.

Apa pun yang Allah inginkan akan menjadi kenyataan, baik itu kekuasaan untuk menyempitkan atau meluaskan rezeki hamba-hambaNya.

Makna al-Qaabidh adalah menahan Rezeki bagi makhluk-Nya. Dalam hal ini, Allah SwT berfirman  dalam Al Qur'an Surah Al Baqarah ayat 245.

مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗٓ اَضْعَافًا كَثِيْرَةًۗ وَاللّٰهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۣطُۖ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ۝٢٤٥

Latin : man dzalladzî yuqridlullâha qardlan ḫasanan fa yudlâ‘ifahû lahû adl‘âfang katsîrah, wallâhu yaqbidlu wa yabshuthu wa ilaihi turja‘ûn

Artinya : “Siapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS al-Baqarah.245). 

Dan surah Ar Ra'd ayat 26

ٱللَّهُ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقْدِرُ ۚ وَفَرِحُوا۟ بِٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا فِى ٱلْءَاخِرَةِ إِلَّا مَتَٰعٌ

Latin: Allāhu yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u wa yaqdir, wa fariḥụ bil-ḥayātid-dun-yā, wa mal-ḥayātud-dun-yā fil-ākhirati illā matā'

Artinya: Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan yang sedikit. (QS.Ar Ra'd ayat 26) 

Asmaul Husna Al Qaabidh berasal dari akar kata yang dalam bahasa Arab Klasik diartikan sebagai:

  • mengambil dengan tangan,
  • mendekap,
  • berpegang erat,
  • berpegangan,
  • mencapai,
  • memegang erat untuk mendapatkan kepemilikan yang absolut,
  • barter hingga kontrak,
  • mengecilkan,
  • mengumpulkan,
  • mengurangi,
  • membuatnya jadi berkurang,
  • membuat jadi barang langka.

Penjabaran arti kata Al Qaabidh di atas dapat disimpulkan bahwa Allah lewat nama-Nya ini mempunyai hak mutlak untuk menahan, menyempitkan, menggenggam, menghalangi dan menyempitkan rezeki semua hambanya, jika Dia menganggap bahwa hal itu memang pantas Allah lakukan.

Kamis, 30 November 2023

Al Alim

Sebagai pencipta seluruh makhluk, tentu saja Allah SWT mengetahui segala ciptaan-Nya. Apa yang ada di hati maupun pikiran manusia, naluri binatang, hingga hal-hal gaib yang tidak ketahui siapa pun selain Dia sendiri. Semua hal ini menunjukkan bahwa Allah ang Maha Mengetahui.

Al-Alim termasuk ke dalam salah satu nama-nama terbaik Allah yang dikenal dengan asmaul husna. 

Dalam Surah Thaha ayat 8.

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ لَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى

Artinya: Allah tidak ada tuhan selain Dia. Milik-Nyalah nama-nama yang terbaik. 

Dalam Surah Luqman ayat 34, Dia juga menegaskan mengenai pengetahuan yang dimiliki-Nya, tidak dimiliki oleh makhluk lain.


اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ


Artinya: Sesungguhnya Allah memiliki pengetahuan tentang hari Kiamat, menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dia kerjakan besok. (Begitu pula,) tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.

Allah SWT juga berfirman dalam Q.S Al Mulk ayat 13-14:

وَأَسِرُّوا۟ قَوْلَكُمْ أَوِ ٱجْهَرُوا۟ بِهِۦٓ ۖ إِنَّهُۥ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ 13 أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلْخَبِيرُ

Artinya: "Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati. Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?" (Q.S Al Mulk: 13-14).

Termasuk pada saat pertama kali Allah menciptakan Adam itulah Bukti bahwa Allah SWT memiliki sifat Al Alim sudah tertulis dengan jelas dalam kitab suci Al Quran. Mulai dari penciptaan alam semesta beserta seluruh isinya. 

Al Fattah


Sebagai salah satu sifat mulia Allah SWT, arti Al Fattah sering dimaknai sebagai pembuka rahmat. Ya, sebagaimana yang umat muslim pahami bahwa Allah SWT sebagai sumber rahmat. Secara umum, rahmat merupakan belas kasih dan karunia. Tak heran jika, nama atau sifat mutlak Allah SWT yaitu Al Fattah sering diucapkan ketika umat muslim sedang berdoa.

salah satunya adalah sebagai doa dalam Al Qur'an surah Al A'raf ayat 180

وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ - ١٨٠

Artinya:

“Dan Allah memiliki Asma'ul-husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Al A'raf ayat 180) 

Sebagaimana yang kita tahu Allah SWT telah memberikan rahmat-Nya pada manusia dan setiap makhluk yang hidup di bumi dan langit. Rahmat Allah SWT pada alam dan seisinya, muncul dalam berbagai bentuk, salah satu yang paling kentara yaitu melalui rezeki atau nikmat. Sehingga, wajar jika Allah SWT mempunyai nama mulia Al Fattah

Dalil Asmaul Husna Dalam surah Saba ayat 26

قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِالْحَقِّۗ وَهُوَ الْفَتَّاحُ الْعَلِيْمُ - ٢٦

Arab Latin:

Qul yajma'u bainanā rabbunā ṡumma yaftaḥu bainanā bil-ḥaqq, wa huwal-fattāḥul-'alīm

Artinya:

“Katakanlah, “Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia Yang Maha Pemberi keputusan, Maha Mengetahui.”(QS. Saba ayat 26).

Pengamalan Asmaul Husna  Al fattah dalam diri seorang muslim dapat diwujudkan dengan menerapkan sifat seperti senantiasa menjadi pembuka jalan kebenaran, kebaikan, kemaslahatan, kedamaian, kemakmuran, kesejahteraan, dan keadilan bagi sesama.

Demikian semoga dapat bermanfaat untuk kita semua 

Rabu, 29 November 2023

Al Razzaq

Dalam Al-Qur'an, Ar Razzaq dalam surat Az-Zariyat ayat 58, Allah SWT berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِيْنُ

Latin : innallah huwa'razzaqu zul' quwwatil' mati'in. 

Artinya: "Sesungguhnya Allah-lah Maha Pemberi Rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kukuh." (QS Aż-Żāriyāt: 58).

Namun, masih ada bukti dalam Al-Qur'an yang menerangkan Allah Maha Pemberi Rezeki. Berikut ini di antaranya dari nikmat kesehatan,nikmat kebahagiaan,nikmat makan dan nimun , nikmat jodoh mendapatkan anak dan nikmat kesempatan menjalani hidup dan dan masih banyak lagi 

dengan rasa syukur dan sabar menjalani hidup tidak perlu khawatir hidup susah karena Allah Maha Pemberi Rezeki, dan rezeki yang tidak akan pernah tertukar itulah segalah karunia dari allah SWT Terkadang, tanpa di sangka-sangka rezeki datang ketika kita membutuhkan karena Allah paling tahu apa yang kita butuhkan. 

Antara Dunia dan akhirat  dari kenikmatan juga ketetapan hanya allah yang mengetahui setiap rezeki di dunia dan akan ada balasan yang di dapat di akhirat dari sebelum hidup di dunia karena kebaikan dan ketaatan kita beribadah  kepada AllahSWT dan Rezeki setiap orang tentulah berbeda karena Allah sudah menetapkan kadar bagi setiap manusia yang ada di dunia ini apalagi jika kita mau bekerja keras, tawakal, dan tentunya berdoa kepada Allah SWT. 

Demikian penjelasan dari makna Asmaul Husna Ar Razzaq yang menunjukkan bukti Allah Maha Pemberi Rezeki terhadap setiap makhluknya.

Al Wahhab

Makna Al-Wahhab yang melimpah ruah dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat dari berbagai aspek kehidupan, baik dari segi materi maupun non-materi. Dalam segi materi, Al-Wahhab memberikan karunia-Nya kepada manusia dengan berbagai macam bentuk. Sebagai contoh, Al-Wahhab memberikan rejeki yang melimpah kepada seseorang, sehingga ia dapat hidup dengan layak dan memenuhi kebutuhan hidupnya Karunia non-materi ini meliputi kebahagiaan, kedamaian, dan keberkahan hidup. Kita sebagai manusia yang dihadirkan Allah ke dunia ini harus berusaha memperoleh karunia tersebut dengan beribadah, beramal saleh, dan bersikap positif dalam menjalani hidup.
Asmaul Husna memiliki keistimewaan-keistimewaan, salah satunya adalah sebagai doa.

وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ - ١٨٠

Latin: Wa lillāhil-asmā`ul-ḥusnā fad'ụhu bihā wa żarullażīna yul-ḥidụna fī asmā`ih, sayujzauna mā kānụ ya'malụn.

Artinya: “Dan Allah memiliki Asma'ul-husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”(QS. Al A'raf {7}:180)

Asmaul Husna Al-Wahhab disebutkan sebanyak 3 kali di dalam kitab suci Al Quran. Penyebutan nama dan sifat Asmaul Husna Al-Wahhab secara jelas di dalam Al-Quran ditampilkan pada surah Ali Imran ayat 8, surah Shad ayat 9, dan surah Shad ayat 35.

Al Quran 1. Surah Ali Imran Ayat 8
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚاِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ - ٨

Arab Latin: Rabbanā lā tuzig qulụbanā ba'da iż hadaitanā wa hab lanā mil ladungka raḥmah, innaka antal-wahhāb.

Artinya: “(Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.”(QS. Yusuf {3}:8)

Al Quran 2.Surah Shad Ayat 9

اَمْ عِنْدَهُمْ خَزَاۤىِٕنُ رَحْمَةِ رَبِّكَ الْعَزِيْزِ الْوَهَّابِۚ - ٩

Arab Latin: Am 'indahum khazā`inu raḥmati rabbikal-'azīzil wahhāb.

Artinya: “Atau apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Mahaperkasa, Maha Pemberi?” (QS. Shad {38}:9)

Al Quran 3.Surah Shad Ayat 35
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَهَبْ لِيْ مُلْكًا لَّا يَنْۢبَغِيْ لِاَحَدٍ مِّنْۢ بَعْدِيْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ - ٣٥

Arab Latin: Qāla rabbigfir li wa hab limulkal la yambagi li aḥadim mim ba'di  innaka antal-wahhab

Artinya: “Dia berkata, “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Pemberi.” (QS. Shad {38}:35). 

Sifat dan sikap dalam menjalani kehidupan di dunia. Sehingga, memunculkan sifat dan sikap yang terpuji bagi diri maupun untuk orang lain. Pengamalan Asmaul Husna Al-Wahhab dalam diri seorang muslim dapat diwujudkan dengan menerapkan sifat seperti memberikan sebagian harta kepada orang yang kekurangan dengan ikhlas. Kemudian, juga membantu kesulitan seseorang melalui akal pikiran, tenaga, motivasi, dan lainnya tanpa pamrih serta tidak mengharapkan imbalan.

Selasa, 31 Oktober 2023

Al Qahar

Salam sejahtera semoga kita semua mendapat ridho dan rahmat dari Allah SWT. 
Al-Qahhaar adalah nama ke-15 Allah SWT yang berarti Dia yang berkuasa atas semua ciptaan-Nya. Alam semesta ini berjalan berdasarkan hukum/ketetapan yang telah ditentukan oleh Allah. Dial ah sang penguasa, penguasa atas segalanya,Sebab segala sesuatu diseluruh alam hanya milik Allah dan dalam kekuasaan-Nya.

Memahami Asmaul Husna Al Qahhar ini agar manusia menyadari sepenuh hati pentingnya tunduk dan patuh kepada Allah.

Q. S Ar Ra'd :16 (Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Perkasa) 

Allah Al-Qahhar, artinya Allah Maha Menundukkan segala yang ada di alam ini. Allah-lah yang menundukkan matahari, bumi, dan planet lainnya. Semuanya beredar di garis edarnya masing-masing. Allah pula yang menundukkan laut sehingga manusia dapat berlayar.

Dia pula yang memberi manusia sesuatu yang tidak diinginkan dan menghalangi yang didambakan. Tak seorangpun yang bisa menolak ketika diberi celaka atau sakit. Sebaliknya, tak seorangpun yang bisa mendapatkan sesuatu yang dihalangi Allah.
Kepada manusia yang biasa menyombongkan ilmu dan teknologinya, Allah menantang, apakah mereka bisa menahan sebentar saja peredaran matahari? Apakah mereka juga bisa memperpanjang malam walau sedetik saja? Orang yang beriman segera akan menyadari dan berkata: “Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya.” (QS. Az-Zukhruf: 12 dan 13)

Q.S Al An'am:18 (Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. dan Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui) 

Demikian yang kami sampaikan semoga dapat bermanfaat.